Mudah-mudahan apa yang saya alami dapat menjadi pelajaran bagi para pemilik/teknisi warnet agar dapat memproteksi guna mencegah penyalahgunaan tools tertentu yang mengakibatkan timer system billing “diperlambat” dan bahkan dapat “dimatikan” hingga benar-benar tidak jalan. Suatu kerugian besar bukan?
Apa yang saya alami ini adalah pengalaman yang saya dapatkan pada sistem billing “cyberbilling”. Sebuah software sistem billing untuk penyewaan penggunaan PC di warnet. Bagaimana memproteksi cyberbilling agar timernya tidak “dicuri”?
Berikut tips serta langkah yang perlu dilakukan sebagai perbaikan serta pencegahan.
1. Ketahui software yang dapat mematikan jalannya sistem timer cyberbilling pada PC.
- Cheat Engine. Tools ini sebenarnya sangat cocok untuk cracking sebuah software karena dapat membaca addressing program yang aktif di memori. Tetapi salah satu fiturnya adalah dapat “memperlambat” dan “mempercepat” program yang lagi runing di memori. Tinggal pilih aplikasi/program yang mau “diperlambat” selesai deh….
- SMADAV. Sebuah antivirus buatan anak negeri ini yang menjadi “senjata makan tuan” bagi para pengguna Cyberbilling. Salah satu menu dan kemampuan AV ini yang dimanfaatkan “mematikan” cyberbilling adalah “kill” aplikasi dan “add as virus” sebuah program aplikasi. Tinggal pilih aplikasi cyberbilling, kemudian “bunuh”. Selesai sudah. User dapat menggunakan PC tanpa perlindungan apapun, bahkan proteksi program “Shadow Defender” (sejenis restore – deepfreeze) pun juga dapat dibunuh. Dan sialannya tools ini juga menyebabkan Windows menjadi “rusak – error”. Hancuuuurrrr….. minaahhh….
2. Blokir aplikasi Cheat Engine. Bagaimana caranya?
- Install-kan Cheat Engine terlebih dahulu, arahkan “destination foldernya” ke falshdisk anda. Lalu file installasi tersebut compress menjadi file “.rar” karena file-file ini akan digunakan untuk konfigurasi di setiap PC.
- Download dan extract aplikasi Appadmin dan letakkan di PC tersebut. Runing applikasi Appadmin.exe, kemudian klik “block” arahkan ke installasi folder CheatEngine. Pilih satu persatu file yang ada di folder CheatEngine.
- Blokir semua file “.exe” dari folder CheatEngine.
- Penting…!!! Jangan lupa berikan password agar tidak diutak-atik user. Tools ini mengenali MD5 hash dari setiap file, sehingga juga akan memblokir semua file bernama sama dan MD5 Hash yaang sama meskipun file cheat enginenya di-loading dari USB FlashDrive. Tidak sulit bukan….?

- Install-kan antivirus yang memiliki fitur “unwanted program policy”
yang dapat kita “setting secara manual”. Jadi, file-file dari Cheat
Engine kita daftarkan sehingga dapat “auto delete” file-file tersebut.
- Kebetulan aku menggunakan McAfee dan memiliki fitur tersebut dari “mcconsol.exe” > klik “unwanted program policy” pada scan item beri tanda centang semua pilihan baik “spyware – adware – dialers – passw crackers – jokers – keyloggers – other potentially unwanted programs”.
- Kemudian klik “User defined Selection’. Masukkan/ketikkan manual semua nama file-file exe yang ada di folder cheatengine seperti “cheat engine.exe , cheatengine-i386.exe, cheatengine-x86_64.exe, kernemoduleunloader.exe, tutorial-i386.exe, tutorial-x386 _64.exe, unins000.exe, xmplayer.exe”.
- Jika salah satu file ini terdaftar sebagai “aplikasi yang tidak di-inginkan, maka mcafee akan mendelete-nya sehingga aplikasi tersebut tidak dapat jalan.
Mengapa?Karena SMADAV dapat mematikan service Cyberbilling dan Shadow Defender. Kalau sudah mati……bablas-lah semua.
- Installkan SMADAV, lalu folder hasil instalasinya jadikan file
“.rar” sehingga dapat disimpan di USB Flash Drive yang dapat digunakan
untuk konfigurasi hal serupa di PC lainnya.
- Masukkan dalam file blocking Appadmin yaitu “smadengine.dll, smadextc.dll, smadav.loov”.
- Lakukan juga pada McAfee > unwanted program policy > user defined detection dengan memasukkan nama “smadengine.dll, smadextc.dll, smadav.loov”
- Pastikan file “smadav.loov” masuk dalam daftar blokir Appadmin dan Mcafee karena pada setiap versi baru SMADAV file tersebut pasti ada dan tidak akan bisa berjalan antivirus tersebut jika file itu terblokir ataupun terdelete.
- Pastikan aplikasi Appadmin dan user interface McAfee-nya di Password, sehingga user tidak mudah mem-bypass apa yang sudah kita batasi pada kedua aplikasi tersebut.
Cara
ini menurutku cukup ampuh hingga saat ini, agar usaha untuk memberikan
service yang baik kepada pelanggan tidak dicurangi oleh pihak-pihak
tertentu yang jahil dan bersifat merusak serta merugikan pemilik warnet.Selamat mencoba. Jika ada hal yang perlu di-diskusikan sampaikan disini.
copas
0 komentar:
Post a Comment